Umumnya manusia sangat lalai dan leka dalam menuntuni bulan yang berkah ini. Ramadhan merupakan madrasah untuk menyekolahkan kita menjadi lebih baik.
Tidakkah kita ingin jadi LEBIH BAIK? Lebih baik bermaksud, lebih mengikuti Al Quran & Sunnah bukan sekadar mendekati sahaja.
Tetapi pernah atau tidak kita berusaha bersungguh-sungguh untuk mengubah dirinya menjadi lebih baik?
Perangai kita semasa bulan ramadhan dan bulan-bulan seperti biasa, tiada perubahan. Masih banyak berbual-bual dan bergelak ketawa, ianya tidak menjadi masalah jika kita menjaga adab atau senyum sekadarnya mahupun bercakap sekadarnya.
Pakaian kita juga tidak ada beza dari dulu hingga sekarang, masih tidak longgar, dengan warna-warna terang, gincu makeup segalanya dengan alasan untuk suami tetapi dipamirkan untuk orang lain.
Sebagai manusia memang susah untuk berubah tetapi berusahalah untuk berubah, cuba jadikan ramadhan kali ini, kita memakai pakaian yang longgar, berjubah berabaya apa salahnya, tudung menutup dada, sebagaimana juga kaum lelaki yang berusaha meninggalkan rokok dan menundukkan pandangan anda.
Tiada perkara yang lebih baik ramadhan kali ini apabila kita berusaha diri kita sedaya upaya untuk lebih mentaati syariat Allah. Tidak rugi rasanya apabila kita menjadi hamba yang taat kepada penciptanya. Bagaimana kita ingin dosa kita diampuni jika kita masih melanggar perintah Allah di atas?
Berusahalah saudara ku, ramadhan bulan yang berkah.
📑 Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah
☝🏻️❌ Seorang yang berpuasa bisa jadi merasakan lapar yang sangat, kehausan, dan keletihan,
👋🏻 namun dia tidak mendapatkan pahala di sisi Allah Azza wa Jalla,
👉🏻 karena dia mengumbar lisannya untuk mengucapkan perkataan yang haram,
👉🏻 mengumbar pandangannya untuk melihat yang haram,
👉🏻 dan mengumbar telinganya untuk mendengarkan yang haram.
✋🏻 Jadi orang yang semacam ini hakekatnya dia tidak berpuasa, tetapi dia hanyalah meninggalkan makanan dan minuman saja, sehingga dia hanya merasakan keletihan tanpa ada manfaatnya._
🌺 Jadi puasa itu juga mencakup semua perkara-perkara ini, yaitu puasa perut dari makan dan minum serta semua hal-hal yang membatalkan puasa, puasa pendengaran dari semua ucapan yang haram, puasa penglihatan dari semua yang diharamkan oleh Allah untuk dilihat, dan puasa lisan dari ucapan yang kotor dan dosa, sehingga semua anggota badannya ikut berpuasa.